3.A
KONSEP DAN APLIKASI MEDIA PEMBELAJARAN
1. PEMBELAJARAN SEBAGAI PROSES KOMUNIKASI
Pembelajaran dapat
melibatkan dua pihak yaitu siswa sebagai
pembelajar dan guru
sebagai fasilitator.
Sesuatu dikatakan hasil
belajar kalau memenuhi
beberapa ciri berikut : (1)
belajar sifatnya disadari, (2) hasil belajar
diperoleh dengan adanya
proses,(3) Belajar membutuhkan interaksi,
proses pembelajaran
merupakan proses
komunikasi, artinya
didalamnya terjadi proses penyampaian pesan dari
seseorang (sumber pesan)
kepada seseorang atau sekelompok orang
(penerima pesan).
Komunikasi
merupakan sebuah sistem
yang didalamnya terdapat beberapa
komponen yang terlibat,
diantaranya komunikator, komunikan,
channel, message, feed
back dan noise /barier.
Factor yang dapat
mempengaruhi efektivitas sebuah komunikasi
Kemampuan berkomunikasi
penyampai pesan, (2) Sikap dan pandangan penyampai pesan kepada penerima pesan
dan sebaliknya. (3) Tingkat pengetahuan baik penerima maupun penyampai
pesan.(4) Latar belang sosial budaya dan ekonomi penyampai pesan serta penerima
pesan
B. KEDUDUKAN MEDIA DALAM
SISTEM PEMBELAJARAN
Pembelajaran dikatakan
sebagai sistem karena
didalamnya mengandung komponen yang saling
berkaitan untuk mencapai
suatu tujuan yang telah ditetapkan. Komponen – komponen tersebut meliputi :
tujuan, materi, metode, media dan evaluasi.
C. PENGERTIAN MEDIA
Media adalah perantara
atau pengantar yang dimanfaatkan untuk keperluan
pembelajaran serta
menyalurkan pesan yang dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan
kemauan siswa rangka mencapai tujuan pembelajaran.
D. MANFAAT MEDIA
1. memperjelas pesan agar
tidak terlalu verbalistis.
2. mengatasi keterbatasan
ruang, waktu tenaga dan daya indra.
3. menimbulkan gairah
belajar, interaksi lebih langsung antara murid
dengan sumber belajar.
4. memungkinkan anak
belajar mandiri sesuai dengan bakat dan
kemampuan visual, auditori
& kinestetiknya.
5. memberi rangsangan yang
sama, mempersamakan pengalaman &
menimbulkan persepsi yang
sama.
E. PROSEDUR PENGEMBANGAN
MEDIA
langkah-langkah dalam
perencanaan media
(1). Identifikasi
kebutuhan dan karakteristik siswa, (2) Perumusan tujuan instruksional
(instructional objective), (3) Perumusan butir-butir materi yang
terperinci, (4) Mengembangkan alat pengukur keberhasilan, (4) menuliskan naskah
media, (5) merumuskan
instrumen dan tes dan revisi. Untuk lebih jelasnya, lihatlah pada flow chart
berikut ini.
A.
Penulisan
Garis Besar Program Media (GBPM)
GBPM merupakan petunjuk yang dijadikan pedoman oleh para penulis
naskah di dalam penulisan naskah program media. GBPM dibuat dengan
mengacu pada analisis kebutuhan, tujuan, dan materi. GBPM disusun
setelah dilakukan telaah topik yang akan dibuat programnya.
3.B
LANGKAH-LANGKAH PENGEMBANGAN MEDIA
PEMBELAJARAN
Kegiatan pengembangan media
pembelajaran terdiri atas 3 langkah besar yang harus diakui, yaitu ; kegiatan
perencanaan, produksi dan penilaian.
Arief Sudiman dkk memberikan urutan
langkah-langkah yang harus di ambil dalam pengembangan program media menjadi 6
langkah, yaitu ;
1. Menganalisis kebutuhan dan karakteristik
siswa.
2. Merumuskan buti-butir materi secara terperinci
yang mendukung tercapainya tujuan.
3. Merumuskan tujuan instruksional dengan
operasional dan khas.
4. Mengembangkan alat pengukur keberhasilan.
5. Menulis naskah media
6. Mengadakan tes dan revisi
3.C
ASPEK PENTING DALAM PEMBUATAN MEDIA
PEMBELAJARAN BERBASIS TIK
A. Aspek Pembelajaran
Norma dalam
pembuatan media pembelajaran berbasis TIK harus memvisualkan konsep yang
dianggap abstrak atau sukar diterima secara deskriptif oleh siswa. Hal-hal yang
perlu diperhatiakan :
1. Rumusan judul
2. Rumusan tujuan pembelajaran
3. Apersepsi
B. Peranan Desain Kominikasi Visual (DVK) dalam
perencanaan Media Pembelajaran Berbasis TIK
Kominikasi
visual adalah ilmu yang mempelajari dan mengembangkan bahasa visual ( sematik,
sintatik, dan pragmatik ) untuk keperluan informasi dan komunikasi. Perencanaan
dilakukan dengan mengeksplorasi budaya lokal, berorientasi budaya nusantara dan
berwawasan budaya global atau universal, untuk kebutuhan publikasi, promosi dan
pemasarn serta menggunakan media informasi masal atau individu tercetak
(otatis), atau media informasi masa atau individu elektronik (gerak). Sehingga
pesan dapat dimengerti, diterima dan dapat mengubah sifat sasaran. Untuk itu
perlu diperhatikan hal-hal berikut:
1. Komunikatif
2. Kreatif
3. Sederhana
4. Unity
5. Penggambaran objek dalam bentuk image yang
presentatif
6. Pemilihan warna yang sesuai
7. Tipografi ( front dan susunan huruf)
8. Tata letak (lay-out)
9. Unsur visual bergerak (animasi dan atau image)
10. Navigasi (icon)
3.D
ANALISIS KARAKTERISTIK SISWA
Ø Pengertian Karakteristik Siswa
Keseluruhan pola kelakuan dan kemampuan yang
ada pada siswa sebagai hasil dari pembawaan dari lingkungan sosialnya, sehingga
menentukan pola aktivitas dalam meraih cita-citanya (Sudirman, 1990)
Ø Manfaat Analisis Karakteristik Siswa
1. Guru dapat memperoleh kemampuan awal siswa
sebagai landasan dalam memberikan materi lanjutan
2. Guru dapat mengetahui latar belakang sisw adan
keluarga siswa, sehingga guru dapat menyajikan bahan serta metode serasi dan
efisien.
3. Guru dapat mengetahui tingkat pertumbuhan
aspirasi dan kebutuhan siswa.
4. Mengetahui tingkat penguasaan yang diperoleh
siswa sebelumnya.
Ø Klasifikasi Karakteristik Siswa
1. Pribadi dan lingkungan
2. Psikis
Ø Klasifikasi Karakteristik Siswa Berdasarkan
Materi
Aliran yang berkaitan dengan potensi siswa
menerima pendidikan :
1. Nativisme
2. Empirisme
3. Konvergensi
Ø Klasifikasi Kecerdasan
Ø Modalitas Belajar
-
Siswa visual N
-
Siswa auditorial
O
-
Siswa kinestetik
N
Thurstone mendeskripsikan kecerdasan dan
keberbakatan menjadi beberapa faktor kemampuan yang dikenal dengan faktor
ganda, yaitu :
1. Kemampuan verbal
2. Kemampuan berhitung
3. Kemampuan geometris
4. Kelancaran kata
5. Penalaran
3.E
BAGAIMANA MERUMUSKAN TUJUAN KHUSUS
PEMBELAJARAN YANG LENGKAP DAN CERMAT
Classic mager (1975) yang memasukkan
3 komponen utama dalam rumusan tujuan : perilaku, kondisi, dan derajat
(kriteria keberhasilan). Gagne dan Briggs (1979), juga dalam gagne, brigs,
wager (1988), membuat modifikasi lain dengan memasukkan kapabilitas belajar
tertentu dalam suatu rumusan tujuan khusus.
Ø Kondisi bagian ini akan menjawab hal-hal
berikut ini :
1. Apa itu kondisi
2. Kapan kondisi diperlukan
3. Kapan kondisi tidak diperlukan
4. Kapan kondisi dinyatakan secara cermat
5. Kapan kondisi dinyatakan secara lengkap
Ø Definisi komponenkondisi dalam tujuan khusus
pengajaran menyebutkan “sesuatu” yang secara khusus diberikan atau tidak
diberikan ketika mahasiswa menampilkan perilaku yang ditetapkan dalam tujuan
Sesuatu yang dimaksud yaitu :
1. Bahan dan alat
2. Informasi
3. Lingkungan
Ø Derajat keberhasilan
Bagian ini mendiskripsikan jawaban terhadap
pernyataan-pernyataan berikut :
1. Apa itu derajat keberhasilan ?
2. Kapan derajat keberhasilan itu diperlukan ?
3. Kapan derajat keberhasilan dinyatakan secara
lengkap ?
4. Kapan derajat keberhasilan dinyatakan secara
cermat ?
Derajat keberhasilan dalam suatu
rumusan tujuan khusus mendiskripsikan perilaku apa (atau yang bagaimana) yang
dapat diterima setelah mahasiswa mencapai tujuan. Derajat atau kriteria atau
keberhasilan penting sekali untuk mendiskripsikan perilaku minimal dan kriteria
ini harus dikemukakan dalamrumusan tujuan khusus.
Derajat keberhasilan dikatakan lengkap
apabila semua kriteria yan relevan terungkapkan dalam rumusan tujuan khusus
pengajaran.
Ada 5 kriteria yang dapat digunakan
untuk memenuhi maksud ini :
1. Kecermatan
2. Waktu (kecepatan)
3. Kesesuaian dengan prosedur
4. Kuantitas
5. Kualitas hasil akhir
3.F
PANDUAN
PENGEMBANGAN MATERI PEMBELAJARAN
A. Pengertian Materi Pembelajaran
Materi
pembelajaran adalah pengetahuan, ketrampilan, dan sikap yang harus dikuasai peserta didik dalam rangka
meenuhi standar kompetensi yang diharapkan.
B. Jenis-jenis Materi pembelajaran
1. Fakta
2. Konsep
3. Prinsip
4. Prosedur
5. Sikap dan nilai
C. Prinsip-prinsip Pengembangan Materi
1. Relevansi = kesesuaian
2. Konsistensi = keajegan
3. Adequacy = kecukupan
Mengidentifikasi
materi pembelajaran dengan mempertimbangkan hal-hal berikut:
a. Potensi peserta didik
b. Kolerasi dengan karakteristik daerah
c. Tingkat pengermbangan fisik, intelektual,
emosional, sosial, dan spiritual peserta didik.
d. Kebermanfaatan bagi peserta didik.
e. Struktur keilmuan
f.
Aktualitas,
kedalaman, dan keleluasaan materi pembelajaran.
g. Kolerasi dengan kebutuhan peserta didi dan
tuntutan lingkungan.
h. Alokasi waktu
D. Penentuan Cakupan dan Urutan Materi
Pembelajaran
Dalam
penentuan cakupan materi pembelajaran harus diperhatikan pakah materinya berupa
aspek kognitif (fakta, konsep, prinsip dan prosedur), aspek afektif, dan
psikomotor.
Sedangkan
urutan materi pembelajarannya adalah:
1. Pendekatan prosedural
2. Pendekatan hierarkis
3.G
Dalam upaya meningkatkan mutu
pendidikan, maka diperlukan berbagai
terobosan, misalnya dalam pengembangan
kurikulum, inovasi pembelajaran,
pemenuhan sarana dan prasarana
pendidikan, dan sebagainya.
Sebagai contoh,
guru harus sungguh-sungguh memperhatikan,
memikirkan dan sekaligus
merencanakan proses belajar mengajar
yang pas-cocok, dan berpusat pada siswa
dengan
mengembangkan pendekatan keterampilan proses sains
sebagai calon guru IPA, tentu saja
dituntut untuk lebih mendalami dan
memahami tentang makna sains dan
penerapan sains; kemudian diharap juga
lebih kreatif – inovatif, selain sebagai
pribadi -orang sains- juga sebagai
provokator-motivator bagi murid-muridnya.
MATA
KULIAH IPA TERAPAN
Deskripsi mata kuliah ini
mengembangkan kompetensi penerapan IPA
dalam kehidupan sehari-hari untuk
kualitas hidup manusia; mencakup
penerapan IPA dalam : (a) rumah
tangga, (b) kesehatan & kedokteran, (c)
bidang pertanian, (d) peternakan, (e)
kehutanan, (f) perindustrian, dan (g)
lingkungan hidup.
Standar kompetensi mata kuliah ini,
yaitu : Mahasiswa paham dan memiliki
wawasan mengenai penerapan dan
pemanfaatan IPA dalam kehidupan seharihari
untuk kualitas hidup manusia; mencakup
penerapan IPA dalam : (a) rumah
tangga, (b) kesehatan &
kedokteran, (c) bidang pertanian, (d) peternakan, (e)
kehutanan,
(f) perindustrian, dan (g) lingkungan hidup.
Pada awal perkuliahan muncul
kendala-kendala yang sedikit mengganggu
bagi kami, dosen pengampu mata kuliah
tersebut.
Permasalahannya antara lain:
1. Jarak waktu pemberitahuan atau
penunjukan dosen dengan waktu
perkuliahan
pertama terlalu singkat
2. Ada tiga kelas dengan tiga dosen
yang berbeda; dengan latar belakang
basic
science yang berbeda.
3. Tidak ada waktu yang pas bagi kami
untuk menjadi satu tim; sehingga
diputuskan untuk berjalan
sendiri-sendiri dan dipersilahkan
menerjemahkan dan memberikan muatan
pada materi pembelajarannya
sesuai
sudut pandang masing-masing.
MATERI
PEMBELAJARAN IPA TERAPAN
Topik menyeluruh materi pembelajaran
yang diberikan menjabarkan
semua point dalam deskripsi mata
kuliah ini. mencakup bidang
domestik-rumah tangga, kesehatan,
pertanian, industri sampai bidang
lingkungan hidup.Permasalahan yang
terkumpul antara lain mulai dari Air bersih, Banjir
(gangguan resapan air), Sampah,
Pencemaran lingkungan, Bahan pengawet, Pupuk (pengadaan: mahal, kadang
langka atau tidak merata), dan
Penanganan pasca panen hasil pertanian,
peternakan
dan kehutanan.
Bertolak dari permasalahan di atas,
maka disederhanakan dengan cara
dipilah-pilah dan dimasukkan ke dalam
dua kelompok, yaitu:
1. Kelompok I. Menggabungkan
permasalahan-permasalahan yang
umumnya
muncul pada rumah tangga-rumah tangga di negara kita
2. Kelompok II. Merangkum
permasalahan-permasalahan yang muncul
pada
bidang pangan, pertanian dan industri.
Dari Kelompok I dan II muncul
topik-topik untuk materi pembelajaran,
yaitu :
1. IPA Terapan pada Penyediaan Air
Bersih
2. IPA Terapan pada Penanganan Bahan
Pangan (4x pert)
3. IPA Terapan pada Penanganan Resapan
Air dan Sampah (dengan Biopori)
4. IPA Terapan pada bidang Pertanian,
Perkebunan, Kehutanan, Peternakan dan
Perikanan :
a. Teknologi Penanganan Produk:
Pengeringan, pendinginan & freezdrying
b. Penanganan Hama, Penyakit &
Gulma Tanaman yang Ramah
Lingkungan
5. IPA Terapan pada Penanganan Polusi:
Fitoremediasi
6. IPA Terapan pada Masalah energi:
a. Biodiesel
b. Biogas
c.
Listrik (Kincir Air Pembangkit Listrik)
topik yang sudah terpilih tersebut,
kemudian disusun dalam silabus (pada
Lampiran
atau ditampilkan dalam presentasi saja).
Penjabaran
dan pendalaman materi pembelajaran IPA Terapan :
1. tugas penelitian (sederhana),
2. tugas observasi lapang (pada
situsnya), dan
3.
penerapan praktikum (rancang – bangun alat, uji coba
PENGEMBANGAN
MATERI PEMBELAJARAN IPA TERAPAN
Salah satu muatan untuk bekal yang
bisa memotivasi antara lain :
Membuat elemen listrik sederhana,
misalanya membuat baterai dari buah jeruk,
kentang atau pisang; Membuat elemen
volta; membuat motor listrik sederhana.untuk memasukkan topic yang
memberi peluang mahasiswa IPA
berkreasi dan mendapatkan bahan IPA
Terapan
yang cocok dan bisa diterapkan oleh siswa SD –SMP
Dapat dimasukkan
ke dalam materi pembelajaran pada perkuliahan
yang akan datang.
1. Penerapan elastisitas benda padat
pada berbagai alat
2. Perubahan tekanan gas menjadi energy
listrik pada Biogas
3. Perubahan gerak air/tekanan air
menjadi energy listrik pada Kincir air
pembangkit
listrik
KESIMPULAN
IPA Terapan adalah penerapan ilmu IPA
untuk mengatasi permasalahan praktis;
yang bermakna luas dan bersifat
dinamis. Oleh karena itu, materi pembelajaran
dalam mata kuliah IPA Terapan juga
ikut bersifat dinamis, berubah –
berkembang sesuai dengan arah dan
ragamnya permasalahan dan terkait dengan
kemajuan
teknologi